Sabtu, Maret 25, 2006

To Joeh La Goe

7 lagu yang merusak mental anak indonesia
Message: Lagu anak-anak yang populer ternyata
mengandung kesalahan, mengajarkan kerancuan,
dan menurunkan motivasi anak2 kita!

Mari kita buktikan satu2!

1. "Balonku ada 5... rupa-rupa warnanya... merah,
kuning, kelabu.. merah muda dan biru... meletus
balon hijau, dorrrr!!!"

Perhatikan warna-warna kelima balon tsb., kenapa
tiba2 muncul warna hijau?
Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5!

2. "Aku seorang kapiten... mempunyai pedang
panjang... kalo berjalan prok..prok..prok... aku
seorang kapiten!"

Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang
pedangnya, tapi di bait kedua dia cerita tentang
sepatunya (inkonsistensi). Harusnya dia tetap
konsisten, misal jika ingin cerita tentang
sepatunya seharusnya dia
bernyanyi : "mempunyai
sepatu baja (bukan pedang panjang)... kalo
berjalan prok..prok..prok.." nah, itu baru klop! Jika
ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia
bernyanyi : "mempunyai pedang panjang... kalo
berjalan "ndul.. gondal.. gandul.." atau "srek..
srek.. srek..," itu baru sesuai dengan kondisi
pedang panjangnya!

3. "Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa
menggosok gigi.. habis mandi ku tolong ibu..
membersihkan tempat tidurku.."

Perhatikan setelah habis mandi langsung
membersihkan tempat tidur. Lagu ini membuat
anak-anak tidak bisa terprogram secara baik
dalam
menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru.
Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu
dan tidak langsung membersihkan tempat tidur
dalam kondisi basah dan telanjang!

4. "Naik-naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi
sekali.. kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon
cemara.. 2X"

Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan
konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal
lagu terkesan semangat akan mendaki gunung
yang tinggi, tetapi kemudian ternyata setelah
melihat jalanan yang tajam mendaki lalu jadi
bingung dan gak tau mau ngapain, bisanya cuma
noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju2!

5. "Naik kereta api tut..tut..tut.. siapa hendak turut
ke Bandung.. Surabaya... bolehlah naik dengan
percuma... ayo kawanku lekas naik... keretaku tak
berhenti lama"

Nah, yang begini ini yang parah! Mengajarkan
anak-
anak kalo sudah dewasa maunya gratis melulu.
Pantes aja PJKA rugi terus! Terutama jalur Jakarta-
Bandung dan Jakarta-Surabaya!

6. "Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang
berbunyi.. bersiul2 sepanjang hari dengan tak
jemu2.. mengangguk2 sambil bernyanyi tri li
li..li..li..li..li.."

Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan
kepada anak2 akan realita yang sebenarnya.
Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya
cuit..cuit..cuit..!
Kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang,
bukan burung!

7. "Pok ame ame.. belalang kupu2.. siang makan
nasi, kalo
malam minum susu.."

Lagu ini biasa dinyanyikan ke anak yg masih
batita,, namun perhatikan kata 'makan nasi', jelas2
yg dimaksud dalam lagu itu bukan anak kecil,
karna anak batita belum boleh/belum biasa makan
nasi! Ditambah lagi dengan kata2 'minum susu'..
Ini jelas lagu dewasa dan bukan untuk konsumsi
anak2! Karena yang disebutkan di atas itu adalah
kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil!

Halah..halah... daripada manyun, senyum dikit nape?
Yak opo temen2?

Tidak ada komentar: