Senin, Agustus 29, 2011

Menyambut Hari Fithri


Idul Fithri adalah hari paling berbahagia bagi setiap muslim. Begitulah hari raya. Namun di akhir Ramadhan atau hari Idul Fithri ada dua kewajiban yang mesti diingat, yaitu zakat fithri dan berkenaan dengan shalat ‘ied. Itulah yang akan dibahas singkat pada tulisan sederhana ini.

Kewajiban Zakat Fithri

Zakat fithri berarti zakat yang diwajibkan karena berkaitan dengan waktu ifthor (tidak berpuasa lagi) dari bulan Ramadhan. Zakat ini disandarkan pada kata fithri karena fithri (tidak berpuasa lagi) adalah sebab dikeluarkannya zakat tersebut (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 23/335). Kadang disebut pula dengan fitroh yaitu dimaksudkan untuk harta yang dikeluarkan sebagai zakat fithri (Al Majmu’, 6/103).

Zakat Fithri adalah shodaqoh yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim pada hari berbuka (tidak berpuasa lagi) dari bulan Ramadhan. Bahkan Ishaq bin Rohuyah menyatakan bahwa wajibnya zakat fithri seperti ada ijma’ (kesepakatan ulama) di dalamnya (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 7/58). Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan untuk dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat ‘ied.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selasa, Agustus 09, 2011

Bisnis Tiket Pesawat, Sebuah Bisnis Biasa Dengan Hasil Luar Biasa !!!


Dapatkan Peluang Penghasilan Milyaran Rupiah dari Bisnis Tiket Pesawat dengan Cara yang Mudah

Kepada Para Calon Pengusaha / Entrepreneur
Sebuah peluang usaha yang biasa, namun memiliki peluang penghasilan luar biasa telah hadir di hadapan anda.
Anda tentu setuju bahwa bisnis tiket pesawat terbang adalah bisnis biasa. Namun anda juga pasti membenarkan bahwa selama ini anda hanya membeli tiket pesawat terbang dan membayar harganya namun tidak pernah menikmati se-sen-pun hasilnya. Padahal bisnis tiket pesawat terbang adalah bisnis yang bernilai Milyaran bahkan Trilyunan Rupiah.
Namun sejak saat ini, detik ini juga, anda akan ikut menikmati manisnya bisnis tiket pesawat terbang. Tanpa anda harus memiliki sebuah perusahaan travel agent.
Bahkan anda akan tetap menikmati hasilnya / komisi dari pembelian tiket yang dilakukan oleh orang lain, dan orang lain tersebut tidak pernah anda kenal sama sekali.


Manfaat Media Bisnis Tiket Pesawat Untuk Anda
Bisnis Tiket PesawatDengan menggunakan media ini, maka anda akan :
  1. Mendapatkan peluang bisnis riil untuk mendapatkan penghasilan hingga milyaran rupiah setiap bulan.
  2. Bisa melakukan pengecekan harga tiket pesawat, booking tiket pesawat bahkan cetak tiket pesawat langsung dari komputer anda, kapan saja dan dimana saja.
  3. Memiliki usaha riil yakni bisnis tiket pesawat terbang dengan pangsa pasar yang sangat luas, yakni seluruh Indonesia.
  4. Bisa menjual tiket pesawat tanpa harus memiliki travel agent.
  5. Mendapatkan informasi tentang jadwal penerbangan, harga tiket dan ketersediaan seat langsung dari sistem airline, tanpa tergantung dengan travel agent manapun.
  6. Bisa mendapatkan dan menjual produk yang eksklusif yaitu tiket pesawat terbang.
  7. Mendapatkan pasif income setiap bulan yang berasal dari komisi pembelian yang dilakukan orang lain, bahkan yang tidak anda kenal sama sekali.
  8. Bisa mendapatkan komisi walaupun tidak membeli tiket sendiri.
  9. Tidak harus berjualan, berpromosi, dll.
  10. Keanggotaan Bisnis Tiket Pesawat untuk selamanya.
Untuk lebih jelasnya anda bisa meng-klik di sini

Kamis, Agustus 04, 2011

Pintu Kebaikan


Segala puji bagi Allah, salawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah. Amma ba’du.
Kita mungkin pernah mendengar istilah ‘multi-talenta’. Ya, orang yang digelari dengan istilah ini artinya orang tersebut memiliki bakat dan keahlian yang beraneka-ragam, bukan satu keahlian saja. Bicara soal bakat, mungkin masing-masing orang memang berlainan. Namun, jika berbicara soal amal kebaikan, tidak selayaknya seorang muslim menyia-nyiakan berbagai pintu kebaikan yang dibukakan untuknya. Karena dengan memanfaatkan berbagai pintu kebaikan yang ada, maka seorang hamba akan bisa meraih keutamaan yang sangat agung di akherat kelak, yaitu dipanggil masuk surga dari semua pintu surga… Sungguh, sebuah harapan yang sangat mulia!
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan di dalam Shahih mereka berdua hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menginfakkan ‘sepasang hartanya’ di jalan Allah maka dia akan dipanggil -oleh malaikat- dari pintu-pintu surga, ‘Wahai hamba Allah! Inilah kebaikan -yang akan kamu peroleh-.’ Barangsiapa yang tergolong ahli sholat, maka dia akan dipanggil dari pintu sholat. Barangsiapa yang tergolong ahli jihad, maka dia akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa yang tergolong ahli sedekah, maka dia akan dipanggil dari pintu sedekah. Barangsiapa yang tergolong ahli puasa, maka dia akan dipanggil dari pintu ar-Rayyan.” Abu Bakar ash-Shiddiq berkata, “Wahai Rasulullah, bahaya apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. Lantas, apakah ada orang yang dipanggil dari kesemua pintu itu?”. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ada. Dan aku berharap semoga kamu termasuk di dalamnya.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari di beberapa tempat; [1] Kitab ash-Shaum [hadits no. 1897], [2] Kitab al-Jihad wa as-Siyar [hadits no. 2841], [3] Kitab Bad’u al-Khalq [hadits no. 3216], [4] Kitab Fadhail ash-Shahabah [hadits no. 3666], dan juga diriwayatkan oleh Imam Muslim di Kitab az-Zakah [hadits no. 1027], lihat Fath al-Bari [4/132] dan Syarh Shahih Muslim [4/351])
Apakah yang dimaksud 'sepasang harta' dalam hadits di atas?

Senin, Agustus 01, 2011

Berpuasa Menggapai Taqwa


Bulan Ramadhan adalah bulan Al Qur’an. Semestinya di bulan Al Qur’an ini umat Islam mengencangkan ikat pinggang dan menancap gas untuk lebih bersemangat membaca serta merenungkan isi Al Qur’an Al Karim. Ya, perenungan isi Al Qur’an hendaknya mendapat porsi yang besar dari aktifitas umat muslim di bulan suci ini. Mengingat hanya dengan inilah umat Islam dapat mengembalikan peran Al Qur’an sebagai pedoman hidup dan panduan menuju jalan yang benar.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Bulan Ramadhan adalah bulan bulan diturunkannya Al Qur’an. Al Quran adalah petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (QS. Al Baqarah: 185)
Usaha yang mulia ini bisa dimulai dari sebuah ayat yang sering dibacakan, dikumandangkan, bahkan dihafal oleh kaum muslimin, yaitu surat Al Baqarah ayat 183, yang membahas tentang ibadah puasa. Ayat yang mulia tersebut berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Ayat ini mengandung banyak pelajaran berharga berkaitan dengan ibadah puasa. Mari kita kupas hikmah yang mendalam dibalik ayat yang mulia ini.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
Wahai orang-orang yang beriman
Dari lafadz ini diketahui bahwa ayat ini madaniyyah atau diturunkan di Madinah (setelah hijrah, pen), sedangkan yang diawali dengan yaa ayyuhan naas, atau yaa bani adam, adalah ayat makkiyyah atau diturunkan di Makkah[1].
Imam Ath Thabari menyatakan bahwa maksud ayat ini adalah : “Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, membenarkan keduanya dan mengikrarkan keimanan kepada keduanya”[2]. Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini: “Firman Allah Ta’ala ini ditujukan kepada orang-orang yang beriman dari umat manusia dan ini merupakan perintah untuk melaksanakan ibadah puasa”[3].
Dari ayat ini kita melihat dengan jelas adanya kaitan antara puasa dengan keimanan seseorang. Allah Ta’alamemerintahkan puasa kepada orang-orang yang memiliki iman, dengan demikian Allah Ta’ala pun hanya menerima puasa dari jiwa-jiwa yang terdapat iman di dalamnya. Dan puasa juga merupakan tanda kesempurnaan keimanan seseorang.
Lalu, apakah iman itu?