Jumat, Oktober 28, 2011

Ir. Muhaimin Iqbal: Terus Belajar dan Berkarya

Dalam pentas perekonomian Islam di Indonesia, nama Muhaimin Iqbal merupakan sosok unik. Selain cukup produktif dalam menghasilkan karya-karya ilmiah, Iqbal juga praktisi bisnis yang dikenal sarat dengan ide-ide baru dalam bidang usaha perekonomian syariah. “Ia seorang yang luar biasa, terus berpikir dan berkarya,” ujar seorang dosen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang sengaja menemui Iqbal di kediamannya di kawasan Depok. 
 
Karya dan prestasi Iqbal tak lepas dari didikan masa kecilnya. Lahir di Nganjuk 17 Maret 1963, di lingkungan pesantren kecil yang dipimpin oleh ayahnya sendiri Imam Hambali, Iqbal -- seperti santri pada umumnya --  sejak kecil terbiasa sekolah dari pagi sampai malam. Pagi di sekolah umum, sore atau malam hari di madrasah. Di SMU Muhammadiyah I (MUHI) Jogjakarta, Iqbal berhasil menyelesaikan pelajarannya dengan nilai tertinggi di sekolahnya.
 
Prestasinya menarik Prof. Andi Hakim Nasution -  Ilmuwan Indonesia yang menjadi idolanya – untuk memberi kesempatan pada Iqbal masuk IPB tanpa tes. Di Jurusan Mekanisasi Pertanian IPB, tahun 1985, Iqbal lulus dengan nilai tertinggi, sejak jurusan itu berdiri 18 tahun sebelumnya.
 
Prestasi cemerlang semasa sekolah/kuliah juga memudahkannya berprestasi di dunia kerja. Dua puluh satu tahun di dunia kerja, hanya dalam bilangan bulan saja dia lalui sebagai pegawai biasa. Posisi manager dan general manager ditempuhnya sejak pertengahan usia 20-an sebelum akhirnya menduduki jabatan direksi pada usia 27 tahun di perusahaan jasa keuangan yang dikelola bersama mitranya yang rata-rata berkewarganegaraan asing. Di bidang risk management dan asuransi, Iqbal memperoleh pengakuan tertinggi dari lembaga profesi di New Zealand, Inggris, Australia dan Indonesia.

Kamis, Oktober 27, 2011

KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH DAN AMALAN YANG DISYARIATKAN


Oleh
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin



Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.

روى البخاري رحمه الله عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام – يعني أيام العشر - قالوا : يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء


Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".

وروى الإمام أحمد رحمه الله عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام أعظم ولا احب إلى الله العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد

وروى ابن حبان رحمه الله في صحيحه عن جابر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: أفضل الأيام يوم عرفة.


"Imam Ahmad, Rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu 'Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid".


MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

1. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah
Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة


"Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga".

Senin, Oktober 24, 2011

Awalnya Adalah Inflasi….

Awalnya Adalah Inflasi…. PDF Print E-mail
Oleh Muhaimin Iqbal   
  
Gerakan Occupy Wall Street di Amerika Serikat beberapa pekan terakhir sepertinya menyampaikan pesan yang serius, bahwa ada yang salah dengan sistem ekonomi kapitalis yang sekarang mendominasi dunia. Bahkan karena common problem kapitalisme ini pula gerakan serupa mudah menjalar ke negeri lain seperti Jerman misalnya, maka lahirlah di negeri itu gerakan Occupy Berlin. Tetapi sebenarnya bagian mananya dari kapitalisme yang diprotes oleh rakyat dunia ini ?.

Dari sekian banyak cacat bawaan kapitalisme, satu yang umum dan menyengsarakan rakyat adalah inflasi. Ketika pemerintah negara-negara di dunia mencetak uangnya secara berlebihan, maka mayoritas penduduknya akan menderita karena inflasi ini. Mereka telah bekerja sekuat tenaga tetapi penghasilannya tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhannya, inilah yang membuat rakyat di Amerika marah yang kemudian menular ke negara-negara besar lainnya.

Di tahun ini pula, kemarahan serupa terjadi di beberapa negara yang sampai menumbangkan pemerintahannya. Awalnya di Algeria ketika Januari lalu rakyatnya menuntut agar pemerintahnya memberikan (menurunkan harga) gula, demo ini sampai membawa 8 orang meninggal. Demo serupa ditiru di negeri tetangganya Tunisia yang berakhir dengan tumbangnya pemerintahan Ben Ali. Menular lagi ke Mesir hingga jatuhnya Hosni Mubarak, terus menular ke Libya  hingga jatuhnya Ghadafi – meskipun di Libya sebenarnya inflasi bukan menjadi isu, ke Syria dengan begitu banyak korban dan belum berakhir hingga kini. Di Indonesia kita juga pernah mengalami hal yang serupa, inflasi tinggi yang membawa kejatuhan Presiden Pertama dan Kedua negeri ini.

Jumat, Oktober 21, 2011

10 Investasi Pilihan Bagi Orang-Orang Yang ‘Takut’…

Oleh Muhaimin Iqbal   
 
Bagi kita yang saat ini berada di usia 40-an , 40 tahun lagi atau sekitar tahun 2050 kemungkinan terbesarnya kita sudah tidak ada di dunia ini. Tetapi penduduk bumi saat itu diperkirakan mencapai 9 milyar jiwa dan sebagiannya adalah anak cucu kita. Di antara sekian banyak problem yang mungkin dihadapi oleh mereka saat itu, problem terbesar yang sudah bisa diprediksi dari sekarang adalah kecukupan pangan untuk mereka. Tidak-kah kita terpikir untuk mulai berbuat saat ini untuk meringankan beban anak cucu kita nantinya ?

Badan pangan dunia Food and Agricultural Organization – FAO telah memprediksi bahwa produksi pangan dunia harus meningkat 70% dari sekarang bila ingin penduduk bumi saat itu memperoleh pangannya secara cukup. Padahal lahan pertanian maksimalnya hanya bisa bertambah 10 % dari yang sekarang ada di seluruh dunia dan di sebagian negara malah menyusut bukannya bertambah, maka solusinya haruslah peningkatan produktifitas hasil dari setiap jengkal tanah pertanian yang ada.