Ketika
bangsa Romawi mulai bisa membangun jalan 500 tahun sebelum Masehi,
mereka membangun jalan-jalan yang tidak terbayang panjangnya waktu itu.
Tidak kurang dari 400,000 km jalan mereka bangun, 80,500 km diantaranya
berpaving dan 29 diantaranya kategori highways. Segera mereka
menjadi bangsa yang unggul karena pasukannya mampu bergerak cepat
demikian pula dengan perputaran perdagangannya.
Sejak
4000 tahun sebelumnya, bangsa-bangsa yang menonjol pada masanya
masing-masing yaitu bangsa Mesir dan China, mereka unggul karena mampu
berproduksi dengan baik khususnya bahan pangan dan mampu pula
mendistribusikannya dengan kapal-kapal mereka.
Kepandaian
membuat kapal-kapal besar dan bahkan juga kapal perang ini berulang
menjadi keunggulan suatu bangsa pada jamannya yaitu Inggris di abad 16.
Dikisahkan bahwa ketika raja Henry VIII meninggal pada tahun 1547,
Inggris sudah memiliki 40 kapal angkatan laut - yang
dengan itulah kemudian mereka menjadi kekuatan angkatan laut yang
terkuat pada jamannya - yang kemudian menjadi alat untuk memuluskan
kolonialisme mereka atas bangsa-bangsa lain di dunia.
Di abad yang baru lampau, abad 20 – beberapa negara mulai
membuat pesawat terbang. Puncaknya adalah ketika tahun 1945 Amerika
menggunakan pesawat-pesawatnya untuk menjatuhkan bom atom di Jepang –
negeri perkasa yang nyaris tidak tertaklukkan bila Amerika tidak nekat
melakukan pembunuhan massal dengan bom-atomnya. Amerika kemudian unggul
dengan teknologinya, baik teknologi transportasi dengan pesawat terbang
yang banyak kita manfaatkan hingga kini – maupun teknologi pemusnah
massal bom nuklirnya yang setiap saat bisa untuk menakut-nakuti
bangsa-bangsa lain di dunia.
Di
awal abad 21 ini, mau tidak mau masih harus kita akui keunggulan
Amerika setidaknya dibidang penemuan-penemuan teknologi – termasuk
diantaranya serangkaian penemuan dan produksi computer secara massal,
software-software yang memudahkan dan juga dunia internet – yang dengan
teknologi-teknologi tersebut situs seperti yang Anda baca ini kemudian
terlahir.
Setelah
memahami peta keunggulan bangsa-bangsa lain di dunia tersebut, kita
sesungguhnya bisa pula belajar dari keunggulan umat Islam yang selama
kurang lebih 8 abad sampai akhir abad 15 - juga mencapai kejayaannya
sendiri. Pada rentang waktu itu, umat ini menjadi bangsa yang sangat
perkasa dan bahkan menjadi guru bagi bangsa-bangsa lain pada jamannya.
Karakter
keunggulan itu bisa dibaca dari riwayat para tokoh sejarahnya, para
pemimpin, para ulama dan para ilmuwannya yang secara keseluruhan
membangun bangsa yang unggul pada jamannya. Keunggulan-keunggulan mereka
ini rata-rata bisa di runut langsung ke sumbernya – yaitu kitab yang
menjadi panduan mereka, yaitu tentu saja dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits
–lah mereka mencapai keunggulannya.
Lantas
seperti apa bangsa atau mulai dari sekumpulan orang-orang yang (akan)
diunggulkan menurut Al-Qur’an itu ?, berikut beberapa yang bisa saya
sarikan diantaranya.
Iman
Yang
pertama dan utama keunggulan umat ini adalah bila kita bisa bener-bener
menjadi orang yang beriman. Hanya dengan iman inilah kita bisa mencapai
derajat yang tertinggi sesuai janjiNya : “Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.” ( QS 3 :139)
Iman bukan hanya tersimpan di dalam hati, tetapi akan termanisfestasikan menjadi sejumlah besar ucapan dan juga perbuatan – lihat tulisan sebelumnya tentang 77 habits. Iman pula yang akan menjadi dasar untuk lahirnya karakter unggul berikutnya.
Ilmu
Mau
tidak mau untuk bisa menjadi umat yang unggul kita harus menguasai
segala aspek ilmu pengetahuan. Ini dijanjikanNya melalui ayat : “Berdirilah
kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 58 :11)
Amal Saleh
Banyak sekali masalah yang perlu solusi di umat jaman ini,
dan ini hanya bisa dilakukan dengan kerja langsung di lapangan. Tidak
cukup dengan wacana, kebijakan, konsep, seminar dan sejenisnya. Harus
benar-benar dengan kerja, benar-benar dengan amal saleh sesuai janjiNya :
“Dan barang siapa datang
kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah
beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh
tempat-tempat yang tinggi (mulia)” (QS 20:75)
Berhijrah
Tidak
mudah meninggalkan kebiasaan (buruk) kita, tidak mudah pula
meninggalkan lingkungan kerja, pergaulan dlsb. seandainya-pun lingkungan
tersebut sudah kita ketahui tidak membawa kita ke jalan kebaikan hidup
di dunia apalagi di akhirat. Maka solusi berhijrah adalah jalan yang
dengannya umat ini ungggul di masa lalu maupun masa yang akan datang.
Hal ini dijanjikan olehNya melalui ayat : “Orang-orang
yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta
benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan
itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS 9 :20)
Berjihad
Berjihad
adalah jalan agar umat ini tetap memiliki kehormatan dan tidak
diperdaya oleh umat lainnya. Untuk syariat berjihad ini, selalu yang
disebutkan adalah dengan harta dahulu baru dengan jiwa. Mulai dari yang
ringan yang kita bisa dan lebih memungkinkan untuk melaksanakannya. Bila
yang ringan ini bisa dibiasakan , maka yang berat-pun insyaallah akan
terasa ringan. Yang berat akan menjadi semakin berat bila yang ringan
dan bisa dilaksanakan saja tidak dilaksanakan.
Allah membedakan derajat orang-orang yang berjihad diatas yang lain melalui ayatNya : “Tidaklah
sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak
mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan
harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad
dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat.
Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga)
dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk
dengan pahala yang besar,” (QS 4 :95)
Al-Qur’an Pegangan Hidupnya
Manusia
di jaman ini sibuk mencari jalan untuk membangun keunggulan di dunia
yang semakin kompetitif. Berbagai pendidikan dan pelatihan diikuti,
berbagai buku dibaca – tetapi bila satu sumber yang utama tidak
dijadikannya sebagai pegangan – maka keunggulan itu tidak akan tercapai.
Maka dengan Al-Qur’an-lah umat ini bisa membangun kembali keunggulan
sesuai janjiNya : “Dan kalau
Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan
ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa
nafsunya yang rendah….” (QS 7:176)
Sholat Malam
Sholat
malam memiliki kedudukan tersendiri bagi umat ini dan bahkan sempat
diwajibkan. Sholat malam menjadi bukti pemenuhan yang wajib sehingga
yang sunnah-pun dilakukan – karena yang melanggengkan sholat malam
pastinya sudah melaksanakan sholat wajib, sholat malam juga menjadi
titik awal pengorbanan untuk mampu meninggalkan kenikmatan duniawi
(tidur) untuk meraih kenikmatan yang lebih tinggi – ber munajat
kepadaNya. Maka Allah juga menjanjikan derajat yang lebih tinggi bagi
yang melanggengkan sholat malam ini.
“Dan
pada sebahagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang
terpuji.” (QS 17:79)
Tujuh
item yang mengunggulkan umat ini tersebut diatas satu sama lain saling
memperkuat, hubungannya ‘dan’ bukan ‘atau’. Bukan pilihan antara beriman
atau beramal, tetapi beriman dan beramal.
Sehingga
umat ini menjadi umat yang tidak tertandingi manakala kita bisa
benar-benar beriman, berilmu, beramal, berhijrah, berjihad, berpegang
pada Al-Qur’an & Al Hadits dan sholat malam.
Bagaimana
kita akan bisa unggul bila kita mengorbankan tidur kita saja tidak
bersedia ?. Maka marilah kita napak tilasi pembinaan generasi unggulan
di awal lahirnya agama ini, yang kemudian juga berabad-abad diikuti oleh
generasi yang mampu menghadirkan kejayaan itu kembali. Insyaallah
kita-pun akan bisa melahirkan generasi unggulan dari umat ini. Amin.
oleh Muhaimin Iqbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar