Selasa, Juli 12, 2011

Malaikat itu ternyata............(Part I)


Suatu hari di ibukota yang panas menyengat, seorang lelaki tua –sebut saja Pak Joko- sedang berjalan di pinggir jalan dengan memanggul bungkusan di pundaknya. Ada bayangan rasa keletihan dari raut muka Joko yang sedang berjuang mencari sesuap nasi di kerasnya ibukota. Tapi rasa letih itu ia kesampingkan sejenak sampai dia tiba di daerah pinggiran pasar yang ramai dan penuh sesak. Ketika ia telah berdiri di sebuah warung makan kecil yang ada di sudut pasar, seketika rasa laparnya muncul. Sedetik kemudian ia pun telah duduk di pinggir warung tersebut untuk beristirahat sejenak. Dalam pikirannya ia sebenarnya ingin makan di warung itu, tapi apa daya hari itu ia belum mendapatkan sepeser rupiah pun dari pekerjaannya sebagai pengumpul plastik bekas.
                Tak berapa lama ia duduk datanglah seorang pemuda berambut gondrong yang akan memasan makanan di warung tersebut. Beberapa saat duduklah sang pemuda di samping Pak Joko. Sebelum Toni-nama sang pemuda gondrong tersebut- memesan makanan, terlibatlah kedua lelaki itu dalam suatu percakapan.
                “ Panas sekali ya Pak siang ini, biasanya jam-jam segini udah turun hujan lebat“, ujar Toni memulai percakapan.
                “ Iya nak, panas banget hari ini, serasa matahari dah di atas ubun-ubun ‘, timpal Pak Joko.
                “ Bapak darimana ? habis kerja berat ya, kok kelihatannya letih sekali Pak?” tanya Toni
                “ Ah…tidak nak…bapak cuma kebetulan lewat saja “, elak Pak Joko yang sebenarnya dalam hatinya dia memang merasa letih ditambah belum ada makanan sesuap pun yang masuk ke kerongkongannya.
                “ Bapak belum makan ya? Saya mau pesan makanan nih…gimana kalau Bapak saya pesankan juga ?” tawar si Toni.
                “ Ah…nggak usah nak…bapak masih kenyang kok….belum merasa lapar “, elak Pak Joko lagi.
                Melihat Pak Joko yang kelihatannya lapar dan letih, Toni merasa kasihan dan memikirkan suatu ide bagaimana caranya dia bisa membelikan makanan buat Pak Joko tanpa membuatnya merasa tersinggung. Sedetik kemudian Toni memesan 2 porsi nasi campur dan 2 gelas es the ke penjual makanan.

kelanjutannya tunggu saja ya...n kalo mw koment tentang cerita ini ato mw kelanjutannya kayak gimana ane dengan senang hati menerimanya
                

Tidak ada komentar: