Oleh Muhaimin Iqbal | |
Ketika
Ibnu Sina berusia 17 tahun, dia diminta menyembuhkan Khalifah Nuh Ibn
Al-Mansur – penguasa Dinasti Samaniah – karena ahli-ahli pengobatan yang
ada saat itu tidak ada yang mampu melakukannya. Setahun kemudian pada
usia 18 tahun dia sudah menguasai segala macam ilmu dari seluruh
kitab-kitab yang ada di perpustakaan istana Samani yang sangat besar. Karena
kecemerlangan sedari muda ini, sepanjang hidupnya dia berhasil
menyelesaikan sekitar 450 buku – yang paling terkenal adalah Al- Qanun fi at Tibb
yang menjadi rujukan di sekolah-sekolah kedokteran dunia barat sampai
berabad-abad kemudian. Pertanyaannya adalah, dimana Ibnu Sina belajar
semasa kecilnya ?.
Yang
jelas Ibnu Sina tidak belajar dengan model generasi sekarang belajar,
yang pada usia 17-18 tahun tamat SMA yang nyaris baru menguasai
ilmu-ilmu serba dasar. Baca , tulis, berhitung, bahasa, fisika dasar, kimia dasar, biologi dasar dst.
Dia tentu juga tidak belajar di
perguruan tinggi – model sekarang , dengan fakultas-fakultas yang hanya
mengajari satu bidang saja, seperti pertanian saja, teknik mesin saja,
hukum saja dan seterusnya. Salah satu kitab karya Ibnu Sina adalah Asy
Syifa yang terdiri dari 18 jilid dan memuat berbagai macam illmu
pengetahuan yang penting.
Lantas
tidakkah kita ingin bisa melahirkan ilmuwan yang alim seperti Ibnu Sina
dan ilmuwan-ilmuwan muslim lainnya yang membawa masa kejayaan Islam
tersebut ?. Kalau seandainya keinginan itu sedikit saja ada,
pertanyaan berikutnya adalah apakah akan kita didik anak-anak generasi
yang akan datang tersebut dengan metode sekolah dan perguruan tinggi
seperti yang ada sekarang ?.
Saya
yakin kok bukan itu jalurnya, Anda bisa tes sendiri anak Anda yang
tamat SMA terbaik di jaman ini. Atau bahkan anak kita yang lulusan terbaik dari perguruan tinggi terbaik di jaman ini, seperti apa kemampuan mereka ?.
Dengan hasil pedidikan yang ada, yang bahkan
didunia barat-pun mulai dipertanyakan ini – maka nampaknya memang kita
harus menempuh jalan lain yang lebih efektif untuk mempersiapkan
generasi unggulan di masa datang.
Bila
ingin mengikuti jejak-nya Ibnu Sina dalam belajar, setidaknya metode
yang mendekati yang dia tempuh yang dapat kita ikuti. Sedari remaja Ibnu
Sina sudah hafal Al-Qur’an, ketika dia mendapatkan akses untuk membaca
seluruh bidang ilmu yang ada di perpustakaan istana Samani – dia sudah
memiliki dasar yang sangat kuat yaitu ilmu Al-Qur’an.
Untuk
bisa menguasai ilmu Al-Qur’an secara mantab sampai pada aplikasinya,
tentu kekuatan Iman terhadap kebenaran Al-qur’an itu juga harus dibangun
sebelumnya. Jadi ketika membaca dan memahami Al-qur’an dia tidak ngeyel – seperti yang banyak terjadi di generasi sekarang ini.
Upaya
untuk melahirkan generasi unggulan seperti generasi semacam inilah yang
saat ini kita mulai rintis di Yayasan Al-Fatih Pilar Peradaban. Program
pendidikan awal yang kami sebut Kuttab – sebagaimana penyebutan
pendidikan sejenis di masa kejayaan Islam – saat ini sudah mulai
menerima murid baru. Brosur lengkapnya dapat di download di link-link berikut :
http://geraidinar.com/images/brosur_kuttab_depan.jpg http://geraidinar.com/images/brosur_kuttab_belakang.jpg
Target
kami ketika anak selesai belajar di Kuttab pada usia 12 tahun dia sudah
membiasakan diri dengan keimanan yang kuat, hafal Al-Qur’an minimal 7 –
30 juz. Dan pada usia itu dia sudah siap untuk mengarungi berbagai
jenjang ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang sangat luas.
Program
lanjutannya tentu juga insyaallah akan kami persiapkan dengan target 6
tahun kemudian – atau pada saat anak didik dari Kuttab tersebut berusia
18 tahun, dia sudah menguasai berbagai ilmu manusia modern dan sekaligus
memiliki kesiapan life skills yang mumpuni untuk bersaing di jamannya.
Tetapi
untuk belajar di Kuttab harus ke Depok ?, oh tidak. Yang di Depok
adalah model yang kami persiapkan untuk mudah ditiru dan diterapkan di
lingkungan Anda masing-masing. Selain model Kuttab-nya, yang di Depok
kami persiapkan training center untuk calon-calon guru dan
pengelola Kuttab. Sehingga konsep ini bisa ditularkan seperti virus yang
menyebar dengan sangat cepat ke seluruh Nusantara atau bahkan Dunia
Islam lainnya.
Penularan
ini insyaallah akan jauh lebih mudah dari konsep sekolah sekarang,
karena untuk membuat Kuttab yang di persyaratkan hanya ada tim guru yang
baik, murid dan materi standar yang terus-menerus akan kami kembangkan.
Tidak harus menunggu bisa membangun gedung sekolah yang butuh ratusan
juta atau bahkan milyaran yang buntutnya harus ditanggung para murid.
Untuk
menyiapkan Kuttab hanya perlu beberapa puluh Dinar saja untuk sewa
rumah (kalau belum ada ), gaji guru awal (setelah itu di share para
murid), training para guru dan biaya operasi lainnya. Maka Anda sudah
siap untuk memulai merubah arah generasi yang akan datang.
Karena
masih terbatasnya tim training dan supervisi yang ada di kami, untuk
semester ini yang siap kami buka adalah wilayah Jabodetabek, Jawa Barat
dan Banten. Anda yang memiliki visi dan bisa mengumpulkan
beberapa orang yang sevisi dengan kami di daerah tersebut, dapat mulai
mendaftar ke kami dan insyaallah kami akan pandu step by step penyiapan Kuttab di daerah Anda.
Wilayah
lain di luar wilayah tersebut diatas , Anda bisa juga mulai mendaftar
ke kami tetapi Insyaallah bisa dijadwalkan pembukaan di wilayah Anda
pada semester berikutnya karena Kuttab ini tidak harus mengikuti periode
semester yang ada di sekolah-sekolah pada umumnya.
Insyaallah
kita bisa menghasilkan generasi unggulan sperti generasi di masa
kejayaan Islam, bila kita mau mulai bersusah-payah untuk merintisnya
sekarang juga. InsyaAllah.
|
Jumat, Maret 16, 2012
Cemerlang Di Usia Muda, Kenapa Tidak?..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar