Kamis, Mei 04, 2006

It's About V-Day

08 Feb 06 23:17 WIB
Valentine Day Dan Tepung Tawar
WASPADA Online

Pada Waspada terbitan 2-2-'06 ada berita berjudul: "Umat Islam Dilarang Rayakan Valentine Day" pada tanggal 14-2-'06, yang bersumber dari petinggi ulama di Sumut ini, dimana pada intinya larangan itu ditujukan terutama pada remaja Islam, dengan alasan menilik asalnya "Valentine Day" berbau ritual yang berasal dari non Islam.
Tentu kita dan remaja sepakat akan larangan itu. Tapi kaum remaja yang kritis akan berkata; kalau kami mengamalkan "Valentine Day" dilarang, juga maunya bapak-bapak/ulama mengamalkan tepung tawar (apalagi untuk pemberangkatan/penyambutan jamaah haji) juga dilarang. Karena "tepung tawar" itu juga berasal sebagai ritual (Ibadah, cara berdo'a) dari non muslim (agama Hindu).

Tolong sebagai ulama hendaknya jujur dan adil. Makanya, jangan bak kata pepatah; "Tiba di mata dipicingkan, tiba di perut dikempiskan". Artinya kalau ada hal yang seperti itu ada pada diri maka diterima tidak ditampik, kalau pada diri orang dicela. Atau seperti kata pepatah; "Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak". Artinya hal yang salah pada orang tampak, hal yang salah pada diri tenang-tenang saja, malah ikut mengamalkan kesalahan itu.

Kalau kami mengamalkan Valentine Day masih ada rasionalnya yang bisa diterima, yaitu kami saling bertemu, kasih sayang, bermesraan, menyanyi, menari, makan-makan, dan sebagainya. Hanya sekadar hura-hura. Tidak menyangkut Aqidah (keyakinan adanya manfaat gaib). Tapi berbeda dengan tepung tawar, tidak ada manfaat yang rasional, kecuali manfaat gaib (keberkatan, keselamatan) yang bisa diambil dari mengamalkan tepung tawar itu.

Tepung tawar itu tidak enak dimakan, tidak enak didengar, tidak enak dilihat, hanya mengotori pengantin yang sudah dirias dan jamaah Haji yang berpakaian putih bersih. Tentunya merasa tidak apa dikotori oleh tepung tawar itu, asal mendapat berkah keselamatan dan dido'akan.

Hal inilah yang membuat terjebak pada menyekutukan Allah SWT (karena masalah gaib itu hanya kepunyaan Allah SWT, lihat QS AI An Am59; Di sisi Allah kunci-kunci gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia)". Bermohonlah masalah gaib langsung pada Allah SWT, jangan pada melalui sarana tepung tawar.

Disarikan dari Dr.Arifin S.Siregar

Tidak ada komentar: